Pembelajaran Daring dan Konsekuensinya Pada Kesepian Siswa: Tinjauan Literatur

Abstract

Sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran dan penularan COVID-19, seluruh aktivitas pembelajaran dipindahkan ke mode daring. Praktek ini telah disebut social distancing yang mengharuskan orang untuk terpisah secara fisik. Keharusan ini merupakan bentuk pemisahan yang dapat memicu perasaan terisolasi yang selanjutnya berkontribusi pada tingkat kesepian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah pembelajaran daring memiliki potensi negative bagi siswa karena tidak efektifnya komunikasi antara pengajar dan siswa. Meskipun teknologi menawarkan banyak kemudahan dan kesempatan yang lebih besar bagi siswa untuk mengakses pembelajaran kapan saja dan dimana saja, namun sisi lainnya dapat menjadi pemicu rasa kesepian siswa karena kurangnya interaksi fisik dengan guru dan rekan sejawatnya. Suasana belajar online yang jauh dan impersonal juga dapat mendorong siswa tidak mengenal satu sama lain, dan kondisi ini kurang baik untuk perkembangan psikologis siswa.