PROBLEMATIKA GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN AUTENTIK DI SDN HAPALAH I KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG
Abstract
Penilaian atau evaluasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kurikulum 2013, yang saat ini diberlakukan dalam proses pendidikan di Indonesia, menggunakan penilaian autentik sebagai salah satu cakupan penilaiannya. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara menyeluruh untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, serta keluaran (output) pembelajaran. Penilaian autentik ialah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, serta menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sebenarnya. Secara sepintas terlihat lebih rumit dari penilaian pada kurikulum sebelumnya karena cakupannya yang banyak. Kurikulum 2013 ini terbilang baru diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Maka penerapannya, khususnya penilaiannya juga kemungkinan akan sulit bagi sebagian pelaksananya, yaitu guru. Dalam hal ini, penulis tertarik untuk melihat lebih lanjut pelaksanaan penilaian autentik ini di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Hapalah 1 yang berlokasi di Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif, dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menyimpulkan diantara kesulitan yang dialami guru dalam penilaian autentik di SDN Hapalah 1 ini yaitu banyaknya teknik penilaian yang dilakukan, yaitu penilaian aspek kognitif, afektif, serta penilaian keterampilan; penilaian yang dilakukan bersamaan dengan pembelajaran sehingga pembelajaran kurang efektif karena alokasi waktu yang kurang. Adapun upaya mengatasi problematika tersebut, yakni melakukan rapat koordinasi lebih sering untuk mendiskusikan dan lebih mendalami penilaian autentik ini, di samping juga berkoordinasi dengan orangtua/wali murid agar terjalin kerjasama dalam proses pendidikan.