Implementasi Pendidikan Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Abstract
Ketika Nabi Muhammad Saw berumur 40 tahun diangkatlah menjadi seorang Rasul, sebagai titik awal Pendidikan keislaman itu terlihat berproses, dibuktikan dengan gaya mendidik secara sembunyi-sembunyi dan dengan terang-terangan. Pengimplementasian nilai-nilai Pendidikan Islam dilatarbelakangi kondisi Masyarakat ketika itu secara moral jatuh dalam keterpurukan. Perjuangan untuk menanamkan nilai Pendidikan keislaman secara tersembunyi membuahkan hasil dengan bergabungnya istri beliau, ‘Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit dan Abu Bakar as-Shiddiq. Sedangkan perjuangan secara terang-terangan semakin membuahkan hasil dengan bergabungnya lebih banyak sahabat lagi dan siap melanjutkan estafet perjuangan Rasulullah Saw. Dari berbagai metode yang dilaksanakan Rasulullah Saw dalam pengimplementasian Pendidikan Islam yang paling diminati peserta didik yaitu metode Uswah (Suri teladan yang baik), walaupun pada dasarnya dari seluruh metode yang ditawarkan mempunyai kelebihan masing-masing dan tujuannya pasti baik. Fokus utama ketika di Makkah menanamkan Pendidikan Tauhid, dalam merubah karakter peserta didik diutamakan berubah dulu kepercayaannya sebab perubahan menuju lebih baik itu hannyalah dengan melakukan pembersihan terlebih dahulu melalui jalur Tauhid. Mengingat latar belakang awal kondisi Masyarakatnya penyembah berhala, hobi membunuhi anak perempuan, berjudi dan sebagainya. Sesudah di Madinah penanaman nilai Pendidikan sudah mulai terlihat hasil secara nyata disebabkan sudah banyak pengikut loyalitas tinggi tanpa dikhawatirkan lagi konsistensinya.