COVID-19 : TINGKAT STRES BELAJAR ANAK-ANAK di DAERAH TERPENCIL
Abstract
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam mencegah penyebaran covid-19 pada satuan pendidikan, yang mana setiap pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka langsung seperti belajar di `rumah aja. Hal ini menimbulkan stres bagi anak didik karena mereka kesulitan memenuhi kebutuhan belajar terutama anak di daerah terpencil. Pada bulan oktober 2020 ada tiga kasus anak meninggal akibat stres belajar dirumah aja karena beberapa alasan yaitu tidak memiliki handphone, kouta internet dan jaringan kurang stabil, kesulitan memahami pembelajaran, banyaknya tugas sekolah, kurangnya pengetahuan orang tua dalam mendampingi anak belajar, sedikitnya waktu orang tua pekerja dalam mendampingi anak belajar, dan terbatasnya kehidupan sosial anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui covid-19 dan tingkat stres anak dalam belajar masa pandemi di daerah terpencil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif post-positivistik dengan jenis case study serta prosedur pengumpulan data studi lapangan observasi, angket dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa tingkat stres anak dalam belajar masa pandemi covid-19 di daerah terpencil sangatlah tinggi. Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap kajian-kajian dampak PJJ terhadap kualitas psikologi belajar anak sehingga bisa dijadikan sebagai argument untuk menimbang kembali penerapannya dalam proses pembelajaran.