Politik Seksualitas dan Dinamika Humanisasi Serta Hipervisibilitas: Tinjauan Barat
Abstract
Tulisan ini merupakan kajian literatur mengenai politik seksualitas dan dinamika humanisasi dalam terminologi seks yang merupakan bentuk penegasan terkait keberadaan seksualitas yang beragam tetapi juga membutuhkan pengaturan dari berbagai perspektif. Hal ini didasarkan pada politik seksualitas yang sering kali digunakan sebagai analisis utama dan pengaruhnya terhadap rezim di dunia selatan yang dipengaruhi oleh ideologi liberal. Tulisan ini secara rinci terbagi ke dalam beberapa bagian dalam melihat dinamika politik seksualitas. Perspektif sosio-politik yakni menjelaskan mengenai gerakan yang berhasil menembus politik arus utama dengan kehadiran Queer yang cukup solid. Kedua, penyesuaian dan penggunaan kata Queer ke dalam praktek Kyrgyztani mengenai gender dan pembangkangan seksual. Serta pembahasan mengenai seksualitas pribumi atau masyarakat adat yang menolak penaklukan dan terjemahan. Seksualitas pribumi menentang kerangka kerja LGBT dan Queer kontemporer. Tulisan ini diakhiri dengan pandangan terkait kekerasan dan diskriminasi berdasarkan identitas gender dan juga orientasi seksual seseorang. Politik seksualitas mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menjadi semakin global sejak pergantian abad ke dua puluh satu. Perluasan seksualitas global adalah upaya rumit yang dapat memberikan kebebasan dan mendatangkan penindasan. Namun didukung oleh proyek asing dan komunitas pendonor dengan dalih atas alasan kemanusiaan.