POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN PADA ANAK DI DESA PADANG TANGGUL KECAMATAN AMUNTAI SELATAN
Abstract
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pola asuh orang tua dalam membina kemampuan membaca al-Quran pada anak di Desa Padang Tanggul Kecamatan Amuntai Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai bagaimana pola asuh orang tua dalam membina kemampuan membaca al-Quran pada anak di Desa Padang Tanggul Kecamatan Amuntai Selatan. Penelitian ini dilandasi asumsi dasar bahwa orang tua mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar dalam membimbing, memberikan perhatian, dan pengawasan bagi anak-anaknya dalam pendidikan membaca al-Quran. Namun sepertinya mereka beranggapan bahwa hal tersebut cukup diserahkan kepada lembaga pendidikan saja. Padahal orang tua seharusnya harus memberikan perhatian, peraturan, pendisiplinan, hadiah dan hukuman agar anak-anaknya mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang mempunyai anak usia 5-9 tahun yang berjumlah 58 kepala keluarga dan diambil sampel 8 kepala keluarga secara acak (random sampling) untuk diteliti. Sedangkan objeknya adalah pola asuh orang tua dalam membina kemampuan membaca al-Quran pada anak di Desa Padang Tanggul Kecamatan Amuntai Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumenter. Data diolah dengan menggunakan teknik reduksi data, display data dan verifikasi data, kemudian diadakan analisis data dengan teknik diskriptif kualitatif dan untuk mengambil kesimpulan digunakan teknik induktif. Hasil penelitian adalah pola asuh orang tua dalam membina kemampuan membaca al-Quran pada anak sudah maksimal. Hal ini disebabkan oleh adanya perhatian yang diberikan orang tua terhadap kemampuan membaca al-Quran kepada anak-anaknya dengan mendidik langsung belajar membaca al-Quran di rumah, adanya peraturan dalam belajar membaca al-Quran yang membuat anak rutin dan disiplin dalam belajar membaca al-Quran, adanya upaya pendisiplinan dengan memberikan keteladanan kepada anak sehingga menjadikan anak istiqamah dalam belajar membaca al-Quran, adanya pemberian hadiah untuk menambah semangat anak dalam belajar membaca al-Quran dan adanya pemberian hukuman yang bersifat mendidik untuk meluruskan kesalahan anak.