PENGERTIAN STILISTIKA DAN POSISINYA DALAM ILMU HADITS

Abstract

Banyaknya perhatian dari para ulama’ terhadap kajian bahasa al-Quran tidak menyurutkan perhatian mereka terhadap kajian bahasa hadis. Sebab bahasa hadis juga tidak lepas dari usur-unsur estetis yang mencerminkan karakteristik tutur kenabian, kajian bahasa ini disebut dengan kajian stilistika. Di kalangan Ulama’ terdapat pembahasan mengenai gaya bahasa yang dimiliki oleh Nabi SAW. Apakah Tauqif  (Anugerah langsung dari Allah) atau Taufiq (Usaha dari Nabi saw dalam menguasai bahasa). Dalam konteks hadis, studi stilistika mempunyai banyak manfaat. Pertama,sebagai kajian yang mengungkapkan nilai-nilai estetika bahasa hadits. Kedua,  perangkat penting dan bahan penunjang dalam proses pemaknaan hadits.Dengan demikian penelitian hadits berbasis stilistika mempunyai peran signifikan dalam memberikan kontribusi bahan pemahaman hadisKata kunci : Al qur’an, Hadits, stilistikaAbstractThe amount of attention from the scholars' towards the study of the language of the Koran did not dampen their attention to the study of the language of hadith. Because the language of hadith is also inseparable from aesthetic elements that reflect the characteristics of prophetic speech, this language study is called a stylistic study. Among Ulama 'there is discussion about the style of language that the Prophet SAW possessed. Is it Tauqif (a direct gift from Allah) or Taufiq (the efforts of the Prophet in mastering the language). In the context of hadith, stylistic studies have many benefits. First, as a study that reveals the aesthetic values of the hadith language. Second, important tools and supporting materials in the process of interpreting hadiths. Thus, stylistic-based hadith research has a significant role in contributing to hadith understanding materials.Keywords: Al quran, Hadith, stylistics