Persoalan Keberadaan Allah: Studi Analisis Hadis Riwayat Muslim No. Indeks 537

Abstract

Kajian ini fokus menganalisa periwayatan dan pemaknaan hadis riwayat Muslim dari jalur Mu’awiyah ibn al-Hakam atau yang dapat disebut dengan hadis al-Jariyyah al-Sauda. Dalam matan hadis tersebut terdapat redaksi seakan menyelisih terhadap al-Qur’an, hadis mutawatir, dan ijma ulama dalam menetapkan keberadaan Allah dan menghukumi keimanan seoarang. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (library research) dalam mengkaji dan menganalisa periwayatan dan makna dalam hadis tersebut dengan menghimpun semua riwayat yang semakna, menilai kualitas hadis, dan memaparkan penalaran ulama mengenai maksud dan makna dalam redaksi hadis tersebut. Kesimpulan akhir dari proses analisa bahwa hadis tersebut dinilai hadis mudtarib dan tidak boleh dipahami secara zahirnya sehingga dapat menyebabkan penetapan tasybih (penyerupaan), tamkin (penetapan tempat) bagi dzat Allah sebagaimana makhluk bertempat dan memiliki batasan dan ukuran.AbstractThis Research focuses on analyzing narration and meaning the hadith of Muslim riwayat from the path of Mu'awiyah ibn al-Hakam or what can be called the hadith of al-Jariyyah al-Sauda. In the definition of the hadith, some editorials seem to contradict the Qur'an, mutawatir hadiths, and the consensus of ulama in establishing the existence of Allah and judging one's faith. This research was conducted using library research methods in studying and analyzing the narration and meaning in the hadith by collecting all the relevant narrations, assessing the quality of the hadith, and explaining the scholars' reasoning regarding the intent and meaning in the editorial of the hadith. The conclusion of this research and analysis process is that the hadith is judged to be a mudltarib hadith and should not be understood so that it can lead to the determination of tasybih (similarity), tamkin ( placement) for the Essence of Allah as creatures have a place and have limits and measure.