UPAYA MENINGKATKAN LIKUIDITAS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH MELALUI SISTEM PENGOPERASIAN JASA DAN SISTEM PENYAMPAIAN JASA
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaimana upaya BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Bulak Surabaya dalam meningkatkan likuiditasnya melalui Sistem Pengoperasian Jasa dan Sistem Penyampaian Jasa, serta bagaimana analisis kelemahan dan kekuatan Sistem Pengoperasian Jasa dan Sistem Penyampaian Jasa pada BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Bulak Surabaya. Peneliti menggunakan metodologi pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada objek. Dengan metodologi ini, peneliti berusaha mengungkap penjelasan mekanisme Sistem Pengoperasian Jasa dan Sistem Penyampaian Jasa, fakta kenaikan likuiditas BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Bulak Surabaya akibat efektivitas Sistem Pengoperasian Jasa dan Sistem Penyampaian Jasa dan perubahan-perubahan yang terjadi saat penelitian berjalan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Implementasi Sistem Pengoperasian Jasa dan Sistem Penyampaian Jasa pada BMT UGT Sidogiri Capem Bulak berjalan cukup baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil perhitungan angka Cash Ratio dan Financing to Deposit Ratio (FDR) yang menunjukkan tren yang positif; (2) Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh BMT UGT Sidogiri Capem Bulak digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu kelemahan dari ruang lingkup internal dan kelemahan dari ruang lingkup eksternal. Adapun kelemahan dari internal adalah: (a) Kelemahan dalam pembiayaan murabah{ah; (b) Kelemahan dalam sumberdaya manusia. Sedangkan kelemahan yang berasal dari eksternal BMT adalah: (a) Kredit macet anggota; (b) Peraturan baru dari BMT Pusat. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi oleh BMT UGT Sidogiri Capem Bulak melalui: (a) Pemilihan calon anggota dan verifikasi data yang lebih selektif dan akurat; (b) Pemahaman job description dan tanggungjawab yang jelas di dalam organisasi; (c) Mengikuti setiap pelatihan dan pembinaan; (d) Menjalin komunkasi yang solid di antara semua karyawan; (e) Memaksimalkan fungsi monitoring dengan baik; (f) Memperbaharui informasi berkelanjutan yang bersumber dari instruksi atasan. Rangkaian sistem yang diterapkan melalui fungsi manajemen BMT perlu melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja koperasi secara komprehensif. Dengan diberlakukannya Sistem Pengoperasian Jasa dan Sistem Penyampaian Jasa yang optimal, BMT UGT Sidogiri Capem Bulak dapat memproyeksikan dan mengendalikan tren pertumbuhan likuiditas yang positif agar sejalan dengan tujuan dibentuknya BMT UGT Sidogiri Capem Bulak.