STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA
Abstract
Penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan Kewirausahaan Asnaf Fakir dan Miskin Melalui Bantuan Modal Zakat Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Surabaya†ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang apa saja strategi yang digunakan untuk mengembangkan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat YDSF Surabaya serta apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat YDSF Surabaya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dengan informan dalam penelitian ini, yaitu penanggung jawab KUM Rohmad Hidayat, bagian umum Dian Fardiana, bagian penghimpun Khoirul Anam serta beberapa mustah}iq (fakir dan miskin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh YDSF Surabaya dalam mengembangkan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat adalah sebagai berikut: Pemberian bantuan modal usaha, memberikan motivasi moril berupa pengajian umum (Ta’lim) diskusi keagamaan dan lain-lain, memberikan pelatihan kewirausahaan serta praktik lapangan. Faktor pendukung strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat adalah terdapatnya komunitas yang kuat, adanya dukungan penuh dari YDSF Surabaya baik dana maupun mental serta adanya mitra kerja kelompok pelaku usaha yang saling menguntungkan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya pengetahuan bagi asnaf fakir dan miskin mengenai kewirausahaan, kurangnya SDM dalam pembinaan dan pelatihan serta kemajuan teknologi yang masih kurang. Melihat keadaan mustah}iq (asnaf fakir dan miskin) tersebut hendaknya YDSF Surabaya untuk lebih memaksimalkan strategi pengembangan kewirausahaan ke daerah daerah yang lebih luas agar semakin banyak mustah}iq yang berubah menjadi muzakki kedepannya.