STRATEGI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN BRANDING SEBAGAI PONDOK KEWIRAUSAHAAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI

Abstract

       Penelitian  yang berjudul “Strategi Pondok Pesantren Sunan Drajat dalam Mengimplementasikan branding Sebagai Pondok Kewirausahaan dan Implikasinya Terhadap Jiwa Kewirausahaan Santri”. Ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang apa dan bagaimana strategi Pondok Pesantren Sunan dalam mengimplementasikan branding sebagai pondok kewirausahaan dan bagaimana implikasinya terhadap santri serta faktor apa yang menjadi penghambat dna pendukung dalam pengimpleementasian branding sebagai pondok kewirausahaan.        Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan informan dalam penelitian ini, yaitu Kepala perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat beserta staff dan santri Pondok Pesantren Sunan Drajat.        Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Sunan drajat dalam mengimplementasikan branding sebagai pondok kewirausahaan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pengitegrasian ke dalam  lembaga formal (kurikulum) , Pengintegrasian ke dalam Lembaga non Formal (Pengajian), Pelatihan dan Praktik Lapangan. Dari kelima strategi yang paling berpenggaruh dalam jiwa kewirausaahaan santri adalah pengajian yang dilakukan oleh kiai, hal tersebut dapat dibuktikan dari 10 Informan yang telah dikumpulkan oleh peneliti 7 diantaranya termotivasi untuk membuka usaha dari nasehat, motivasi yang diberikan oleh kiai. Faktor yang membuat pengajian yang dilakukan oleh kiai menjadi sangat berpengaruh dikarenakan keberadaan kiai yang menjadi sentral pondok pesantren. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengimplementasian Branding Sebagai Pondok Wirausaha, terdapatnya berbagai macam usaha dengan berbagai bidang yang berbeda dalam pondok pesantren, terlibatnya santri dalam unit usaha pondok pesantren, dukungan yang penuh dari pengasuh pondok pesantren. Sedangkan faktor penghambatnya anatara lain : Kurangnya kesadaran santri mengenai enterpreuner, padatnya jadwal kegiatan santri, dan Minimnya SDM. Melihat keadaan tersebut hendaknya Pondok Pesanren Sunan Drajat, untuk lebih memaksimalkan strategi branding kewirausahaan  yang tidak hanya terpusat pada pengasuh dan ustadz tetapi juga pada kurikulum lembaga formal.  Hendaknya  pengintegrasian kurikulum kewirausahaan kedalam lembaga formal  melibatkan semua lembaga formal yang ada di Pondok pesantren Sunan Drajat.