Pengaruh Bagi Hasil terhadap Biaya Produksi dan Pendapatan

Abstract

Keharaman bunga dalam syariah membawa konsekuensi adanya penghapusan bunga secara mutlak. Teori Profit and Loss Sharing dibangun sebagai tawaran baru di luar sistem bunga yang cenderung tidak mencerminkan keadilan (injustice/dzalim) karena memberikan diskriminasi terhadap pembagian resiko maupun untung bagi para pelaku ekonomi. Bagi hasil dalam akad mudharabah dan musyarakah merupakan pilihan yang tepat dalam pembiayaan maupun pendanaan karena cukup membantu dalam mendongkrak pendapatan perusahaan/lembaga keuangan syariah. Penelitian ini menyajikan data bahwa nilai pendapatan PT Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan selama periode tahun 2016-2018. Seiring dengan hal tersebut, beban usaha juga mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan terjadinya pula peningkatan pada beban karyawan, beban administrasi dan seluruh item dalam beban PT Bank Syariah Mandiri. Namun, laba usaha PT Bank Syariah Mandiri pada periode yang sama juga mengalami kenaikan bahkan cukup signifikan pada tahun 2018, hingga mencapai 44%. Hal tersebut juga didukung oleh kenaikan pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudahrib. Implementasi sistem bagi hasil dalam transaksi ekonomi dinilai lebih mencerminkan keadilan dibanding dengan sistem bunga. Artinya, jika suatu perusahaan ingin memiminimalisir biaya dengan jumlah produksi yang sama, maka hendaknya menggunakan sistem bagi hasil. Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan jumlah produksi dengan biaya produksi yang tetap atau sama, maka hendaknya perusahaan menggunakan sistem bagi hasil.