OPTIMALISASI KONSELING MULTIKULTURAL GUNA MENCEGAH CULTURE SHOCK SISWA SAAT BELAJAR JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19

Abstract

Layanan konseling multikultural diberikan untuk menangani gejala psikologis yang negatif yang kemudian disebut dengan culture shock, seperti stress, deperesi, dan frutasi pada siswa selama proses belajar jarak jauh dari rumah. Kemudian tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji secara komprehensif dan radic (mendalam), dari layanan konseling multikultural agar permasalahan culture shock pada siswa dapat terselesaikan dengan baik dan benar. Selanjutnya tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memberikan solusi jawaban secara ilmiah, mengenai pentingnya optimalisasi konseling multikultural sebagai bentuk intervensi yakni menangani dampak culture shock pada siswa selama belajar jarak jauh. Artikel ini adalah hasil studi pustaka dari berbagai literatur yang relevan dengan konseling multikultural dan culture shock di masa pandemi Covid-19. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang bersumber pada buku-buku, literatur serta pada peraturan perundangundangan yang memiliki relevasi dengan masalah yang sedang dikaji. Sementara itu dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertentu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan serta kebijakan yang sesuai dan berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya konseling multikultural untuk menangani culture shock siswa selama proses belajar jarak jauh dari rumah. Meskipun proses konseling ini dilakukan secara tidak langung pula, maka dapat diharapkan dapat memberikan solusi dari permasalahan culture shock tersebut. Dengan demikian, maka konseling multikultural sangat perlu diberikan dalam situasi dan kondisi yang serba berubah adat dan budaya di sekolahan, yang sebelumnya belum pernah ada dan belum pernah dilakukan.