DISKURSUS KERUKUNAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT KRISTEN DI INDONESIA:

Abstract

Pasca pemilu 2019 di Indonesia masih menyisakan persoalan baik esensialisme maupun mekanisme. Bangsa ini terkuras materil dan imateril. Ditambah adanya oknum-oknum elit yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan politiknya. Kerukunan umat beragama di Indonesia retak hanya karea dipicu perbedaan pandangan politik. Narasi dan diksi keagamaan dipaksakan untuk dikemukakan walaupun berlawanan dengan nilai kemanusiaan. Maka dari itu diskursus kerukunan sosial yang diinisiasi oleh para tokoh masyarakat melalui partisipasi dengan dialog, menjadi formula yang urgen untuk diramu sedemikan rupa agar dapat merekakatkan kembali persatuan bangsa yang koyak oleh pilihan politik yang berbeda. Kemudian rumusan diskursus tentu kemelekatannya pada perspektif Kristen yang mencoba menawarkan gagasan segar terbarukan sesuai dengan konteks problematika di Indonesia. Dengan metode literasi, membaca ulang dan memeriksa kembali narasi dan diksi yang telah diformulasikan kemudian memberi wacana atau makna baru dalam kerukunan sosial pada masyarakat Indonesia pada era digital yang ditengarai menjadi salah satu variabel penyumbang persoalan yang ada (contonya: hoax, penyebaran isu bohong dan ujaran kebencian) yang merajalela sehingga menggerogoti persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia maka perlu ada rekonsiliasi pasca pemilu 2019.