ANALISIS TEOLOGIS MENGENAI BERIBADAH DI RUMAH DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA

Abstract

Kasus COVID-19 (virus corona) sudah menjadi pandemi global, secara khusus di Indonesia. Untuk memutus rantai penyebaran virus, pemerintah dan pimpinan gereja melakukan proses social distancing dengan menghimbau warga gereja melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. Hal ini menimbulkan dilema di kalangan anggota jemaat karena selama ini mereka selalu beribadah di gereja. Mereka membutuhkan jawaban teologis apakah beribadah di rumah dapat diterima atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban tersebut. Metode yang digunakan adalah hermeneutika dengan pendekatan kritik teks dan kritik historis. Hasil penelitian adalah adalah bahwa pelaksanaan ibadah di rumah tidak mengurangi esensi ibadah itu sendiri, karena makna dari ibadah yang sejati adalah hidup manusia itu sendiri di hadapan Allah (Rm 12: 1-2). Dengan demikian sudah menjawab dilema yang terjadi mengenai penerapan ibadah di rumah saat pandemi COVID-19 di Indonesia.