GEREJA BERMISI MELALUI MEDIA DIGITAL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan peranan media dalam mendukung pelayanan misi di era revolusi industri 4.0. Sebab dari beberapa penelitian yang dijumpai ternyata masih ada beberapa pengguna media digital yang tidak bijak dalam bersosial media. Salah satu contohnya yaitu mewabahnya ujaran kebencian yang memainkan peran yang lebih besar dalam kejahatan rasial pada tahun 2019. Selain itu, tak sedikit juga dari pengguna media sosial dan sarana komunikasi online lainnya menggunakan akun pribadinya untuk memfitnah, melakukan tindakan bullying, bahkan sampai menyebarkan berita hoax. Untuk itu, para pengguna diharapkan bersikap bijak dalam menggunakan akun media sosialnya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan beberapa rujukan melalui studi kepustakaan sehingga menghasilkan beberapa penjelasan yang dibahas secara sistematis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gereja perlu membuka diri dalam hal kemajuan perkembangan media sebab ini akan menjadi salah satu ladang pelayanan yang sangat efektif dalam menjangkau jiwa di era revolusi industri 4.0 ini. Beberapa strategi dalam mengkomunikasikan pesan Injil yang dapat dilakukan guna menggiatkan pelayanan media antara lain melalui khotbah live streaming, rekaman video khotbah, update status melalui Facebook dan Instagram. Kesimpulannya ialah pelayanan media sangat berguna untuk menjangkau setiap masyarakat yang sulit untuk dijangkau. Namun yang terutama ialah pelayanan media dapat bertujuan untuk mempercepat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14).