KONSEP PEMIKIRAN ISMAIL RAJI AL FARUQI (Dari Tauhid Menuju Integrasi Ilmu Pengetahuan di Lembaga Pendidikan)

Abstract

Wilayah normativitas agama dan ilmu pengetahuan menjadi studi selalu menarik untuk dikaji. Pandangan para pemikir ketika memandang posisi agama dan ilmu pengetahuan sangat bervariasi. Sebagian mereka meyakini bahwa wilayah agama terpisah dari ilmu pengetahuan, sebagian yang lain meyakini agama dan ilmu pengetahuan menjadi satu dan tidak dapat terpisahkan. Artikel ini mencoba menjelaskan posisi agama dan ilmu pengetahuan dalam pandangan Ismail Raji Al Faruqi. Al Faruqi berasumsi bahwa ilmu pengetahuan modern memicu adanya perdebatan wahyu dan akal di kalangan umat muslim. Oleh karena itu, Al Faruqi berpendapat diperlukan sebuah konsep Islamisasi Ilmu pengetahuan yang bertumpu pada kekuatan tauhid. Pengetahuan Islami selalu menitik beratkan keterpaduan kosmos, keterpaduan kebenaran dan ilmu pengetahuan serta kesatuan kehidupan. Dalam hal islamisasi ilmu pengetahuan Al Faruqi menawarkan landasan objek rencana kerja islamisasi ilmu pengetahuan sebagai berikut: 1) Menguasai disiplin-disiplin modern, 2) Menguasai khazanah Islam, 3) Menentukan relevansi Islam dan hubungannya pada tiap bidang ilmu pengetahuan modern, 4) Mencari metode untuk melakukan sintesis antara spesifikasi keislaman dengan ilmu pengetahuan modern, dan 5) membawa pemikiran Islam pada arah pemenuhan pola sunatullah/ketentuan Allah.