PRESPEKTIF INSIDER DAN OUTSIDER DALAM STUDI KEAGAMAAN (TELAAH PEMIKIRAN KIM KNOTT TENTANG PENDEKATAN DALAM MERETAS PROBLEMATIKA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA)

Abstract

dari satu sudut pendekatan saja. Agama tidak hanya terbatas pada ranah normativeteologis, lebih dari itu agama punya ruang untuk ditinjau secara historis-kultural. Namun peran dan pandangan insider-outsider yang memberi bayang dalam studi keagamaan masih dalam suasana yang terus diperdebatkan, karena baik insider dan outsider dipandang kurang bisa memberikan objektivitas hasil kajian. Berkaitan dengan hal tersebut, Kim Knott hadir memberikan tawaran dengan hadirnya insider-outsider dalam studi agama tersebut. Oleh karenanya, Knott membagi kelompok studi keagamaan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok insider dan outsider, selanjutnya insider dibagi menjadi 2 (dua) yaitu (a) partisipan sebagai peneliti, dan (b) partisipan murni. Sedangkan Outsider juga dibagi dalam 2 (dua), yakni (a) peneliti sebagai partisipan dan (b) peneliti murni. Menurutnya Seorang peneliti harus mengedepankan netralitas dan objektivitas dalam rangka menghasilkan studi yang benar dan tidak memihak. Dalam hal ini, Knott menempatkan peneliti sebagai partisipan (observer as participant) dalam posisi yang netral. Sementara itu menurut Knott untuk menjadi peneliti murni perlu usaha yang lebih kuat untuk membendung jarak dengan partisipan, namun menurut Knott kita boleh berharap dari peran peneliti murni dalam kajian agama. Sementara posisi partisipan sebagai peneliti baru muncul belakangan ini. Perjuangan yang lebih besar dalam rangka menepikan unsur subjektivitas tentang agama yang peneliti anut (knot menggambarkan kondisi Heilman yang begitu sulit memisahkan posisinya sebagai peneliti dan sebagai pemeluk yahudi ortodoks). Kata Kunci: Insider-outsider (Prespektif), Peneliti (Observer), Pemeluk Agama (Partisipant).