DISKURSUS TENTANG PLURAITAS PENAFSIRA AL-QUR’AN
Abstract
Artikel ini membahas tentang Kajian terhadap berbagai alirandan pemikiran mengenai penafsiran al-Qur’an akan semakinmenyadarkan betapa pentingnya orang memahami pluralitastersebut sebagai sunnatullah dan kenyataan hidup. Orang yangmenyadari akan adanya pluralitas, niscaya tidak akan mengklaimbahwa dirinyalah sebagai satu-satunya pemengang otoritaskebenaran. Penulis menggunakan pendekatan konten analisisuntuk mengetahui adanya klaim kebenaran (truth claim) yangcenderung menyebabkan seseorang menjadi esklusif dan tidakterbuka menerima kritik atau memahami pemikiran di luardirinya. Hasilnya Dalam kajian maz\ a>hibut tafsi>r, seseorangakan melihat betapa banyaknya ragam penafsiran orang dalammemahami al-Qur’an yang selama ini diklaim sebagai kebenaranmutlak. Padahal yang namanya “penafsiran al-Qur’an” dengan“al-Qur’an” itu sendiri adalah berbeda. Al-Qur’an pada dataranilahiah memang mutlak kebenarannya, tetapi penafsiran terhadapal-Qura’n adalah relatif dan nisbi. Kalau ternyata, penafsiran iturelatif sifatnya, melahirkan ragam penafsiran yang berbeda-beda,mengapa kemudian oleh sebagian orang, penafsiran itu cenderungdibekukan dan dibakukan bahkan disakralkan?