PARAIGMA BARU HERMENEUTIK KONTEMPORER POUL RICOEUR

Abstract

Kajian dalam artikel ini dilatarbelakangi adanya diskursus kajianhermeneutika sebelum munculnya Poul Ricoeur berkutat padatiga arus besar; hermeneutka romantis, hermeneutika onologi,dan hermeneutika dialektis. Tujuan dari penulisan artikel ini untukmengungkap ketiga arus hermeneutika tersebut yang mempunyaiciri yang tidak dimiliki arus lainnya. Corak pemikiran Ricoeur tidakdapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga arus pemikiranhermeneutika tersebut. Bahkan, disinyalir cakrawala pemikirannyamelingkupi hampir semua topik fisafat kontemporer. Sementarahasil dari penulisan artikel ini adalah pengungkapan pokok-pokokhermeneutika kontemporer Ricoeur, yaitu hermeneutika yangmemadukan fenomenologi tendensi metafiik Husserl denganfenomenologi eksistensial Heidegger. Menurut Ricoeur teks padadasarnya bersifat otonom untuk melakukan “dekontekstualisasi”(proses pembebasan diri dari konteks) dan “rekontekstualisasi”(proses untuk kembali kepada konteks). Menurutnya, teks adalah“any discourse fied by writing.” Ricoeur memaknai “discourse”menunjuk kepada teks sebagai “event”, bukan “meaning”. BagiRicoeur, teks sebagai meaning, akan berhenti sebatas makna yanga-historis nan statis. Sedang teks sebagai “event”, mencakup maknadan historisitasnya sekaligus yang hidup dan dinamis.