Takut Kepada Allah Dalam Al-Qur’an: Analisis Tafsir Sufistik Ayat-Ayat Khasyyatulla>H

Abstract

Agama Islam telah memberikan tuntunan kepada pemeluknya agar selalu takut kepada Allah dalam sendi kehidupannya. Namun demikian, tidak sedikit umat Islam yang memiliki sikap ini, selain karena alasan hati mereka tidak yakin dan berpaling dari Allah, juga karena mereka memang tidak mengenal Allah. Tulisan ini mengkaji ayat-ayat yang berkaitan dengan khasyyatulla>h dalam al-Qur’an. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan sufistik berdasarkan pada kitab tafsir karya Ibn ‘Arabi>, al-Qusyairi>, al-Alu>si, al-Tustari>, Sa’i>d H}awwa> dan Hamka. Dalam perspektif sufistik, makna khasyyatulla>h adalah rasa takut kepada Allah yang dimiliki oleh orang yang mempunyai keimanan tinggi yang akan menuntutnya untuk selalu takut kepada Allah. Al-Qur’an mengkhususkan pemilik khasyyatulla>h ini kepada ulama’, yaitu orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah. Dengan adanya khasyyatulla>h, seseorang akan senantiasa memperbaharui taubat, menahan hawa nafsu, beramal saleh, menjalin ikatan sosial, dan menghidupkan masjid semakin makmur. Oleh karena itu, upaya menciptakan masyarakat yang harmonis untuk selalu dekat dan takut kepada Allah hanya dapat dicapai melalui tasawuf kolektif.