PEMIKIRAN KYAI HAJI HASYIM ASY’ARI TENTANG PENDIDIKAN AL-QUR’AN DI INDONESIA

Abstract

Peran sentral Kyai Haji Hasyim Asy’ari dalam pemikiran pendidikan al-Qur’an di Indonesia tidak dapat diragukan. Melalui Pesantren Tebuireng di Jombang Jawa Timur yang demikian fenomenal, Kyai Hasyim mempraktikan pendidikan al-Qur’an kepada para santri dan masyarakat dalam memperbaharui pendidikan Islam Indonesia yang pada waktu itu tertinggal jauh dari pendidikan barat yang digagas oleh Belanda. Bagi Kyai Hasyim, pendidikan al-Qur’an merupakan dasar yang utama dalam mengembangkan pendidikan Islam Indonesia ke depan.Paling tidak terdapat empat alasana kenapa Kyai Haji Hasyim Asy’ari melakukan pendidikan al-Qur’an di Indonesia kala itu, yaitu: Pertama, Kyai Hasyim sangat sadar bahwa untuk melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan Kolonial Belanda harus dimulai dari pembaruan pendidikan Islam yang bertumpu pada al-Qur’an. Kedua, Kyai Hasyim sangat prihatin melihat kondisi bangsa Indonesia kala itu yang miskin, bodoh, dan ditindas oleh pemerintah Kolonial Belanda, maka untuk membebaskan mereka tiada jalan kecuali membangkitkan mereka dari keterpurukannya melalui pendidikan al-Qur’an. Ketiga, modernisasi yang dilakukan pemerintah Kolonial Belanda membawa dampak negatif bagi perkembangan sosial-budaya bangsa Indonesia kala itu sehingga masyarakat harus dibentengi dengan ajaran al-Qur’an, dan Keempat, untuk memperkuat umat Islam, khususnya Jam’iyah NU, harus dibentengi dengan nilai-nilai dasar al-Qur’an.Tulisan ini bermaksud mengurai pemikiran pendidikan al-Qur’an Kyai Haji Hasyim Asy’ari dalam mengembangkan pendidikan Islam Indoneia. Dari pemikiran Kyai Hasyim ini jelas nampak terdapat hubungan positif terhadap perkembangan pendidikan Islam dewasa ini