Internalisasi Hermeneutika Lontar Yusuf Sebagai Tradisi Masyarakat Kemiren, Banyuwangi

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, kajian al-Qur’an mengalami perkembangan wilayah kajian. Dari kajian teks menjadi kajian sosial-budaya. Tradisi Lontar Yusuf adalah salah satu dari sekian banyak fenomena umat Muslim dalam menghadirkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini memiliki daya tarik tersendiri bahkan sampai saat ini tradisi Lontar yusuf masih hidup di masyarakat Kemiren. Hal yang membedakan tradisi ini ialah dalam prosesi Lontar Yusuf membaca arab pegon dan berupa seperti kitab. Dengan latar sosial keagamaan serta budayanya tentu masyarakat Kemiren memiliki pemahaman dan pemaknaan tertentu. Dengan begitu, fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana praktik tradisi Lontar Yusuf di Desa Kemiren, Banyuwangi? 2) Apa  makna tradisi Lontar Yusuf perspektif masyarakat Kemiren, Banyuwangi? Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dan metode observasi-wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui praktik tradisi Lontar Yusuf yang telah di turunkan secara turun temurun oleh leluhur mereka yang dipercaya hingga kini. Makna tradisi Lontar Yusuf perspektif masyarakat Kemiren secara fenomenologis yakni, 1) Sarana ukhuwah 2) Sebagai penolak balak 3) Sarana bermunajat kepada Allah 4) Sarana dzikir