DETERMINASI WPRLDVIEW KEILMUAN DAN DAMAINYA SAINS-AGAMA
Abstract
Tulisan ini akanmengelaborasi secara konseptual berdasarkan hasil kajian literature tentang determinasi worldview keilmuan dan damainya sains-agama. Worldview merupakan pemahaman seseorang atau masyarakat terhadap fenomena yang empiris maupun non-empiris, dimana pandangan ini dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal; baik keturunan, faktor pendidikan, kondisi sosial budaya, agama dan lain sebagainya. Worldview sebagai dasar bagi setiap sikap dan perilaku seseorang, termasuk kegiatan ilmiah.Setiap kegiatan seseorang terrefleksi dari pandangan hidupnya (worldview) tersebut.Proses pembentukan pandangan hidup sejalan dengan proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan bagian dari struktur pandangan hidup itu. Struktur worldview hampir serupa dengan elemen worldview dan terdapat sedikitnya lima bagian penting yaitu: struktur atau konsep 1) tentang kehidupan, 2) tentang dunia, 3) tentang pengetahuan 4) tentang nilai dan 5) tentang manusia. Worldview (pandangan hidup/pandangan alam) adalah pemahaman seorang terhadap konsep-konsep pokok tertentu. Pemahaman setiap manusia akan mempengaruhi perilakunya. Cara pandang, sikap, dan perilaku seorang manusia ditentukan, bagaimana ia memahami suatu objek yang diinderanya. Antar ilmuwan satu dengan lainnya, yang memiliki pandangan hidup bebeda akan menghasilkan kesimpulan berbeda tentang satu fenomena. Pandangan hidup yang memiliki dimensi kepercayaan pada Tuhan, contohnya, tentu akan menerima pengetahuan non-empiris. Sebaliknya pandangan hidup yang mengingkari eksistensi Tuhan akan meniadakan pengetahuan non-empiris dan pengetahuan spiritual lainnya. Demikianlah perdebatan antara worldview sampai pada pembahasan konflik dan damainya sains dan agama.