LIVING QUR’AN: KHATAMAN SEBAGAI UPAYA SANTRI DALAM MELESTARIKAN AL-QUR’AN

Abstract

Islam adalah agama rahmatal lil 'alamin, di mana semua ajarannya disediakan untuk semua makhluk bumi. Sedangkan Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang membimbing dan menjadi orientasi dalam setiap kehidupan. Oleh karena itu, ada begitu banyak ekspresi kaum muslimin dalam Al-Qur'an dalam praktek sehari-hari. Kadang-kadang Al-Qur'an menjadi pedoman dalam bertindak, menyelamatkan dalam melindungi diri sendiri, menyangkal gangguan setan atau membaca dalam kehidupan sehari-hari kaum muslimin. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an bukan hanya teks pasif tetapi juga teks hidup di tengah komunitas muslim. Salah satu fenomena ini adalah tradisi khataman di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, di mana terlihat bahwa membaca Al-Qur'an menjadi nafas dalam kegiatan tersebut. Atas dasar itu, tulisan ini akan menggambarkan fenomena masyarakat dalam melestarikan Al-Qur'an yang ada di Khatmil Qur’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Pada saat yang sama, untuk mengetahui arti aries dari acara Khatmil Qur’an. Studi ini penting, qur'an yang hidup sebagai studi baru dalam studi qur'an mencoba untuk menginterpretasikan penerimaan komunitas Al-Qur'an dengan interkoneksi dengan ilmu sosial, salah satunya adalah sosiologi pengetahuan.