Fungsi Asbabun Nuzul Dalam Tafsir Maroh Labid

Abstract

Diskursus asba>b al-nuzu>l merupakan diskursus yang tidak dapat ditinggalkan dalam kajian ‘ulu>mul qur’an. Terdapat 3 pandangan besar mengenai urgensi diskursus tersebut, yaitu 1) yang mengatakan bahwa mengetahui asba>b al-nuzu>l merupakan alat bantu dalam memahami makna al-Qur’an; 2) yang mengatakan bahwa mengetahui asba>b al-nuzu>l merupakan hal yang sia-sia dan sama halnya dengan membatasi pesan-pesan al-Qur’an dalam ruang dan waktu; 3) yang mengatakan bahwa mengetahui asba>b al-nuzu>l merupakan keharusan.Dalam konteks karya tafsir Nusantara, salah satu tafsir yang menggunakan uraian asba>b al-nuzu>l ialah kitab tafsir Mara>h} Labi@d karya Syaikh Nawawi@ al-Bantani@. Dalam tafsirnya tersebut, khusus dalam surah al-Baqarah, terdapat 42 uraian asba>b al-nuzu>l. Sebagai contoh dalam Q.S. 2:115, uraian asba>b al-nuzu>l digunakan Syaikh Nawawi@ al-Bantani@ untuk menjelaskan dan menentukan makna ayat tersebut. Selain itu, terdapat juga upaya memberikan gambaran konteks makro ayat dan mengkontekstualisasikannya sesuai kondisi masyarakat sekarang. Penelitian ini akan dibagi ke dalam tiga analisis, yaitu berdasarkan tema, fungsi, dan ta’addud al-riwa>ya>t. Penelitian ini menggunakan klasifikasi fungsi asba>b al-nuzu>l oleh al-Zarqa>ni@. Penelitian ini difokuskan pada uraian asba>b al-nuzu>l dalam tafsir Mara>h} Labi@d khususnya dalam surah al-Baqarah.