MUDARASAH AL-QUR’AN SEBAGAI DIALOG SANTRI TAHFIDZ DENGAN AL-QUR’AN DALAM MENJAGA HAFALAN (STUDI LIVING AL-QUR’AN)
Abstract
Kehadiran al-Qur’an di tengah-tengahn masyarakat menimbulkan kewajiban mempelajarinya dan bermacam variasi respon terhadapnya. Al-Qur’an yang sakral merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dan barang siapa yang membacanya bernilaisuatu ibadah. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hambanya yang dijaga kemurniannya dari pengurangan, penambahan dan penggantian huruf. Mengenai cara menjaga al-Qur’an, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah yaitu dengan cara menghafal. Dengan melihat pentingnya menghafal al-Qur’an, maka dewasa ini banyak orang yang berlomba-lomba dalam menghafal al-Qur’an, bahkan dalam menempuh hafalannya membutuhkan waktu yang tidak relatif lama. Adapun temuan penulis adalah mudarasah al-Qur’an sebagai wujud terima kasih kepada Allah yang telah memberikan karunia sehingga mampu menghafalkan al-Qur’an, selain itu juga sebagai kewajiban bagi para penghafal al-Qur’an untuk menjaganya yang apabila melupakannya mendapat dosa. Kemudian keutamaan al-Qur’an sebagai bentuk kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang mau menghafalnya, dimaksudkan supaya meluruskan niat dengan keutamaan yang dijanjikan Allah, sebab menghafal al-Qur’an tentu banyak hambatan-hambatan yang akan dilalui oleh para penghafal al-Qur’an dalam mencapai puncak kemuliaan. Jika niat sudah lurus dan benar, maka ketika proses menghafal al-Qur’an tidak akan mudah goyah dengan berbagai rintangannya.