Kontribusi Mujahid bin Jabar dalam Diskursus Penafsiran Klasik

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan tentang metode dan sumber penafsiran klasik yang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dalam hal ini penulis fokus kepada diskursus tafsir pada zaman tabi’in dengan mengambil tokoh Mujahid bin Jabar. Pengkajian kepada Mujahid bin Jabar dipertimbangkan dengan beberapa alasan, pertama, Mujahid sebagai tokoh yang memiliki ketersambungan sanad dengan Ibn Abbas yang mendapat julukan Tarjuman Al-Qur’an. Kedua, kredibilitas Mujahid bin Jabar yang menurut mufassir dan muhaddis memiliki keluasan ilmu, baik di bidang tafsri, hadis, fiqh, atau qiraat. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji beberapa tafsir yang diangkat oleh Mujahid. Penulis menyimpulkan bahwa mayoritas metode tafsir yang digunakan oleh Mujahid adalah Metode Ijmaliy, sedangkan coraknya cenderung fiqhiy sebab Mujahid mulai menggunakan pendekatan bi al-ra’yi. Penafsirannya juga ikut bersumbangsih dalam pengembangan ulum al-Qur’an, di mana ia mulai mengenalkan konteks turunnya ayat, memaknai lafadz dengan meluaskan maknanya dan memberikan makna yang serupa namun tidak sama.