Konstruksi Tafsir Al Qur’an Dalam Akuntansi Syari’ah

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk melihat sistem ekonomi konvensional tidak mampu lagi bisa menjawab persoalan-persoalan ekonomi yang semakin kompleks. Akuntansi modern yang bersifat value-free sebagai salah satu bagian dari sistem ekonomi selama ini berpihak pada sebagian kecil dari pelaku ekonomi saja. Islam sangat mendorong pendayagunaan harta dan melarang menyimpannya, sehingga dapat direalisasikan peranannya dalam aktivitas ekonomi akuntansi syari’ah tuntutannya adalah kebenaran hakiki (al-h}aq) yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah, walaupun di satu sisi akuntansi syari’ah juga harus merujuk pada standar tetapi standar tidak dimaksudkan sebagai pembenaran. Islam melalui al-Qur’an telah menggariskan bahwa konsep akuntansi yang harus diikuti oleh para pelaku transaksi adalah menekankan pada konsep pertanggungjawaban. Kandungan substansi Islam pada dasarnya adalah pembebasan, menjadikan akuntansi dipersepsi sebagai risalah, memberi peran akuntan sebagai pembawa risalah Allah dalam konteks profesi dan menerjemahkan makna keadilan Tuhan dalam struktur akuntansi, sebagai wujud pelibatan Tuhan sebagai pusat akuntansi.