Konstruk Metodologi Tafsir Modern: Telaah Terhadap Tafsir Al-Manar, Al-Maraghi, dan Al-Misbah

Abstract

Kajian  tentang al-Qur`an dalam khazanah intelektual Islam tidak pernah  usai. Setiap generasi memiliki tangung jawab masing-masing untuk menyegarkan kembali kajian sebelumnya, yang di anggap out date. Kemunculan metode tafsir kontemporer diantaranya dipicu oleh kekhawatiaran yang akan ditimbulkan ketika penafsiran al-Qur`an dilakukan secara tekstual, dengan mengabaikan situasi dan latarbelakang turunnya suatu ayat sebagai data sejarah yang penting. Metode tafsir modern adalah metode penafsiran al-Qur`an yang menjadikan problem kemanusiaan yang ada sebagai semangat penafsirannya. Persoalan yang muncul dikaji dan dianalisis dengan berbagai pendekatan yang sesuai dengan problem yang sedang dihadapinya serta sebab-sebab yang melatar belakanginya. merujuk pada temuan ulam kontemporer, yang dianut sebagian pakar al-Qur`an  pemilahan metode tafsir al-Qur`an kepada empat metode (1). Ijmali (global) (2). Tahlili (analis) (3). Muqarin (perbandingan) (4). Maudlu`i (tematik), ditambah satu metode lagi, yaitu metode kontekstual (menafsirkan al-Qur`an berlandaskan pertimbangan latar belakang sejarah, sosiologi, budaya, adat istiadat, dan pranata-pranata yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat Arab sebelum dan sesudah turunnya al-Qur`an termasuk dalam kategori tafsir modern.