Penggunaan Simulasi Praktikum Melalui Self Assessment Pada Kinerja (Performance) Pengamatan Sel Darah
Abstract
Penilaian praktikum seringkali kurang memberikan penguatan umpan balik kepada mahasiswa karena penilaian praktikum kadang diletakan pada waktu penghujung akhir semester. Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen tipe the matching only posttest only control group design. Kegiatan simulasi praktikum dengan self assessment dilakukan dengan memberikan kriteria-kriteria kemampuan dasar yang harus dikuasai dalam melakukan pengamatan toleransi osmotik sel darah merah (eritrosit) dan preparat sel darah putih (leukosit). Hasil penelitian menggunakan simulasi praktikum dengan self assessment menunjukkan keterampilan kinerja (performance) mahasiswa dalam pengamatan sel darah dengan hasil signifikan lebih baik dibandingkan penggunaan simulasi praktikum biasa. Kegagalan dalam mengamati sel darah, seringkali karena mengunakan perbesaran, mikrometer dan makrometer mikroskop yang tidak sesuai sehingga menghabiskan alokasi waktu yang tersedia. Simulasi praktikum dengan self assessment memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswa untuk menilai kemampuan diri dalam menggunakan mikroskop, selain itu juga perlu memiliki strategi khusus agar dapat melakukan pengamaatan objek secara benar, cepat dan efektif. Simulasi tersebut mendorong untuk memunculkan sikap tanggungjawab agar dapat mencapai keterampilan kinerja. Kata Kunci: simulasi praktikum; self assessment; performance; sel darah