Temu Giring (Curcuma heyneana Val.): Sebuah Tinjauan Morfologi, Fitokimia, dan Farmakologi

Abstract

Temu giring sebagai tanaman komoditas obat memberi kontribusi masih dibawah 5%, sedangkan produksi kunyit lebih memberikan kontribusi produksi lebih besar dengan prosentase sebesar 18,82%. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menyajikan informasi yang komprehensif mengenai morfologi, konstituen kimia, penelitian biologi tentang farmakologi sebagai bukti ilmiah khasiat temu giring  untuk pengembangan lebih lanjut dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Data penelitian berupa jurnal dan buku tentang temu giring dan tanaman obat tradisional (jamu) serta dilengkapi dengan foto. Teknik analisis data menggunakan metode content analysis dengan cara membuat inferensi yang replicabel dan dengan data yang valid, dengan memperhatikan konteksnya. Morgologi temu giring menunjukkan warna rimpang berwarna kuning cerah. Rimpang temu giring memiliki aktivitas antioksidan, antivirus, antiaging, dan antimikroba.  Senyawa aktif yang umumnya bertanggungjawab terhadap aktivitas farmakologi adalah golongan heyneanone, fenolik, saponin, flavonoid, dan minyak atsiri.