COLLABORATION CLASS TEACHERS AND CONSELORS IN DIRECTING STUDENTS 'CLASS XII HIGH SCHOOL INTERESTS DETERMINING THE CONTINUATION AT SMA NEGERI 1 PATIANROWO

Abstract

Penelitian ini disajikan untuk mengantisipasi langkah ke depan siswa kelas XII dalam mengambil sebuah keputusan mengenai minat yang dimilikinya melalui kolaborasi guru dan konselor. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara. Data penelitian ini diperoleh dari guru BK atau konselor SMAN 1 Patianrowo Kabupaten Nganjuk Jawa timur. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis naratif. Subjeknya adalah siswa kelas VII SMAN 1 Patianrowo. Temuan ini mengungkapkan bahwa banyak dari peserta didik belum menyadari terkait minatnya. Peserta didik lebih banyak diarahkan dalam hal akademik semata dan belum mengarah pada pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik seperti pengarahan terhadap minat peserta didik. Sedikit dari para peserta didik yang dapat mengembangkan minat yang dimilikinya karena guru lebih terfokus pada akademik dan konselor lebih terfokus dalam hal menangani masalah yang dialami oleh peserta didik. Proses kolaborasi guru kelas dan konselor ini dilaksanakan dalam bentuk tercatat dan tidak tercatat. Kolaborasi yang tercatatĀ  sepertiĀ  pelaksanaan tes minat bakat yang terjadwal pada kelas X dan kelas XII awal. Sedangkan tidak tercatat seperti komunikasi antara guru kelas dengan Konselor terkait apa yang menjadi minat peserta didik melalui analisis dalam keseharian peserta didik. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui minat peserta didik sejak dini yang kemudian dipertegas kembali dengan pengadaan tes skolastik pada awal memasuki kelas XII. Dalam mengadakan bimbingan kelompok, konselor menggunakan kesempatan pada waktu luang atau saat terdapat suatu kelas yang sedang tidak dalam proses pembelajaran untuk melakukan bimbingan kelompok di dalam kelas. Sementara untuk bimbingan pribadi, konselor memanggil satu persatu peserta didik. Namun, tidak semua harus di panggil, melainkan banyak dari para peserta didik secara suka rela datang menemui konselor dengan sendirinya untuk melakukan bimbingan.