PEMETAAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA CIREBON (PROSPEK DAN TANTANGANNYA DALAM UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT)
Abstract
AbstractThe development of the economy and creative industry is developing so rapidly, that the Indonesian government encourages all regions to develop the creative economy to boost the local economy, one of which is to form a special body that manages and manages the creative economy from the central to the regional level, namely the Creative Economy Agency or BEKRAF. Cirebon City has a very strategic geographical location because it is located in the path of the crossing of goods and services through the north coast (pantura) which connects the western region which is the center of national economic circulation. This study uses a survey method with a qualitative approach and descriptive analysis. The results of this study indicate that the culinary sub-sector is the largest sub-sector of the other types of creative economy in the city of Cirebon with a percentage reaching 42%, followed by the Fashion economy 15%, Craft Economy, Architecture and Visual Design respectively by 12%. whereas for the most creative economy actors, the District Prosecutor's Office reached 45.8%, followed by Harjamukti District 37%, Pekalipan District 25%, Kesambi District 10.7% and Lemahwutut District 6%. From these data, the culinary economy, Fashion and Craft can be used as a superior subsector for the City of Cirebon, while the District Prosecutors and District Kesambi can be used as a creative economic center in the city of Cirebon. The potential to make the Creative economy as one of the sectors boosting the local economy in the city of Cirebon is very large, with the condition that there is good cooperation between related parties so that the synergy and management of the management run in harmony and balance, in addition it also requires 3 (three) important steps to improve and developing a local economy through a creative economy, namely: building a shared commitment, determining superior accommodation and finally creating local branding. Keywords: Creative Economy, Economic Development, Economic Innovation AbstrakPerkembangan ekonomi dan industri kreatif berkembang begitu pesat, sehingga pemerintah Indonesia mendorong semua daerah untuk mengembangkan ekonomi kreatif untuk menigkatkan ekonomi lokal, salah satunya adalah dengan membentuk badan khusus yang mengelola dan mengurusi ekonomi kreatif dari tingkat pusat hingga daerah yaitu Badan Ekonomi Kreatif atau BEKRAF. Kota Cirebon memiliki letak geografis yang sangat strategis karena terletak di jalur perlintasan barang dan jasa melalui pantai utara (pantura) yang menghubungkan wilayah bagian barat yang menjadi pusat perputaran ekonomi nasional. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kualitatif dan analisis deskriftif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sub sektor kuliner merupakan sub sektor paling besar dari jenis ekonomi kreatif lainnya di Kota Cirebon dengan persentase mencapai 42%, disusul kemudian oleh ekonomi Fashion 15%, Ekonomi Kriya, Arsitektur dan Desain Visual masing-masing sebesar 12%. sedangkan untuk wiyalah yang paling banyak pelaku ekonomi kreatifnya adalah Kecamatan Kejaksan dengan persentasi mencapai 45,8%, disusul Kecamatan Harjamukti 37%, Kecamatan Pekalipan 25%, Kecamatan Kesambi 10,7% dan Kecamatan Lemahwungkuk 6%. Dari data tersebut maka ekonomi kuliner, Fashion dan Kriya bisa dijadikan sebagai subsektor unggulan untuk Kota Cirebon, sedangkan Kecamatan Kejaksan dan Kecamatan Kesambi bisa dijadikan sebagai pusat ekonomi kreatif yang ada di Kota Cirebon. Potensi untuk menjadikan ekonomi Kreatif sebagai salah satu sektor pendongkrak ekonomi lokal di Kota Cirebon sangatlah besar, dengan syarat terjadi kerjasama yang baik antara para pihak terkait sehingga sinergi dan manajemen pengelolaannya berjalan selaras dan seimbang, selain itu juga diperlukan 3 (tiga) langkah penting untuk meningkatkan dan mengembangkan ekonomi loka melalui ekonomi kreatif yaitu : membangun komitmen bersama, menentukankomoditas unggulan dan terakhir adalah menciptakan local branding.Kata Kunci : Ekonomi Kreatif, Pembangunan ekonomi, Inovasi Ekonomi