Memahami al-Qur’an secara konteks itu lebih penting, dari pada secara teks, pada penelitian ini akan menggunakan pendekatan yang di sampaikan oleh Fazlul Rahman dari teori Double Movement, kemudian analisis konteksnya di tambah lagi dengan metode analisis oleh Abdullah Saeed dan penelitian ini ingin mengungkap bagaiman relasi kisah Nabi Yusuf as. dengan kehidupan sejarah dakwah kenabian Nabi Muhammad saw. Kontekstualisasi dari makna teks surah Yusuf dan makna konteks yang melingkupi atau melatar belakangi sejarah dakwah Nabi Muhammad saw. saat itu, sehingga Manajemen Sabar yang menjadi  tema besar pada pembahasan ini merupakan kesimpulan yang diambil dari antara makna teks dan makna konteks, sehingga manajemen sabar iti bisa dipahami sebagai metode untuk membangun atau mengelolah sabar berdasarkan kisah Nabi Yusuf as yangmampu menjadikan penguat jiwa Nabi Muhammad saw diaat tahun kesedihan. Dalam al-Qur’an surah Yusuf ayat 102-103 Allah swt menjelaskan : “(102) Ingatlah sebagian berita ghoib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad saw.) ; padahal engkau tidak berada di samping mereka, ketika mereka bersepakat mengatur tipu muslihat (untuk memasukan Nabi Yusuf as. Kedalam sumur). (103) dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya. (104) dan engkau tidak meminta imbalan apapun kepada mereka (terhadpa seruanmu ini), sebab seruan itu adalah pengajaran bagi seluruh alam.