Mashàhif ‘Utsmànî Dalam Pandangan Orientalis

Abstract

Kurang meratanya pengetahuan tentang Mashâhif „Utsmani pada umumnya dan tentang Ilmu Rasm „Utsmani pada khususnya, telah menyebabkan terjadinya polemik yang berkepanjangan baik diantara sesama muslim maupun antara muslim dan kaum Orientalis. Masih sedikit sekali yang tahu bahwa al-Qur‟an diturunkan dengan Sab‟atu Ahruf (tujuh/banyak wajah bacaan) dalam rangka mengayomi berbagai macam wajah bacaan pembaca dan penghafal al-Qur‟an pada khususnya dan ummat Islam pada umumnya. Juga sejarah dan fakta perbedaan antara pengumpulan suhuf-suhuf menjadi Mushaf pada zaman Khalifah Abu Bakar r.a dan pembukuan (kodifikasi) serta penyalinan kembali Mushaf menjadi Mashâhif yang mencakup Sab‟atu Ahruf pada zaman Khalifah „Utsman bin Affan r.a. Polemik menjadi memanas ketika kaum Orientalis meragukan otentisitas dan integritas Mashâhif Utsmani, juga menurut mereka telah terjadi kasalahan gramatikal dan kejanggalan perbedaan rasm dan bacaan baik diantara Mashâhif „Utsmani maupun antara Mashâhif „Utsmani dengan mushaf-mushaf koleksi pribadi Pra „Utsmani. Tulisan ini berusaha mengurai dan memetakan masalahnya sehingga kalau terjadi polemik perbedaan pendapat dapat terlihat dengan terang benderang mana yang mempunyai pijakan yang kuat secara ilmiah dan mana yang hanya berupa dugaan-dugaan lemah atau bahkan tuduhan yang tidak berdasar, sehingga polemik tidak meruncing namun menjadi dialog yang saling membangun untuk terwujudnya perdamaian, kerukunan dan saling pengertian yang harmonis.