TRADISI QIRA’AT AL-QUR’AN : Resepsi Atas Kitab Faidhul Barākat fī Sab’il Qirā’at Karya K.H. Muhamad Arwani bin Muhamad Amin al-Qudsi
Abstract
Artikel ini akan menganalisis bagaimana tradisi qirā’at al-Qur’an, sebagai bagian dari al-Qur’an itu sendiri, dan bagian dari living Qur’an juga perlu mendapatkan resepsi yang serius. Sebab, kelisanan al-Qur’an merupakan titik vokal yang banyak terjadi perbedaan di setiap daerah dan negara. Ada beberapa asusmsi mengapa penelitian ini layak untuk dimunculkan, pertama, qirā’at al-Qur’an merupakan salah satu pokok dari kelisanan al-Qur’an, dimana setiap masyarakat dan wilayah memiliki dialeknya masing-masing, termasuk turunnya al-Qur’an di Arab pada abad ke-7 dan dengan berbahasa Arab, kedua, untuk mengetahui, sejauh mana resepsi dan pengaruh di masyarakat dari kajian kitab faidhul barākat fī sab’il qirā’at karya K.H. Muhamad Arwani bin Muhamad Amin al-Qudsi yang berisi qira’at sab’ah al-Qur’an bagi alumni Pesantren an-Nur Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, D.I.Yogyakarta. Sebab, penulisan kitab faidhul barākat fī sab’il qirā’at ini adalah bentuk orientasi dalam menjaga tradisi kelisanan al-Qur’an. Kata Kunci : Qirā’at al-Qur’an, Faidhul Barākat, Sab’il Qirā’at