PEMIKIRAN POLITIK KEBANGSAAN SAID NURSI DI TENGAH TRANSISI TURKI MENUJU REPUBLIK
Abstract
Artikel ini berusaha untuk mengkaji prinsip-prinsip politik kebangsaan Said Nursi (1877-1960 M) yang ia praktikkan di Turki, yakni dengan memilih jalan perjuangan politik secara kultural. Wujud perjuangan-nya adalah dengan dakwah keimanan dan pengungkapan hakikat alquran serta menghindari politik identitas atau politisasi agama demi kepentingan-kepentingan politik yang sesaat dan sektarian serta mengorbankan kepentingan umat Islam secara umum. Kajian ini mencoba menganalisa prinsip-prinsip politik Nursi seperti asas tauhid, musyawarah, kebebasan, persamaan, keadilan, serta nilai-nilai yang mendasarinya. Kajian ini mendapati bahwa pandangan politik kebangsaan Said Nursi ia implementasikan dalam dakwah Risalah Nur yang selalu mengedepankan al-‘amal al-ijabi (aksi positif) dan meng-hindarkan aksi destruktif dan negatif mesti tidak sehaluan dengan kebijakan pemerintah sekular Turki ketika itu. This paper seeks to examine the national political principles of Said Nursi (1877-1960) which he practiced in Turkey, namely by choosing the path of cultural political struggle. The form of struggle is through the propagation of faith and disclosure of the essence of the Koran and avoiding identity politics or the politicization of religion for temporary and sectarian political interests and at the expense of the interests of Muslims in general. This study tries to analyze the political principles of Nursi, such as the principles of tawhid, deliberation, freedom, equality, justice, and the underlying values. This study found that the national political view of Said Nursi that he implemented in the preaching of Risalah Nur, which always put forward al-'Aamal al-ijabi (positive action) and prevented destructive and negative actions must not align with the policies of the Turkish secular government at that time.