Membumikan Iklim Pendidikan Multikultural Dalam Mencegah Sikap Ekstrimisme Beragama Di SD Sintha Jember
Abstract
Indonesia sebagai Negara yang oleh Cliffort Geertz disebut sebagai new state of old societies. Indonesia adalah Negara baru yang terbentuk dari komunitas-komunitas lama berupa kerajaan, komunitas budaya, kelompok suku, agama dan sebagainya. Karena itu, Indonesia sering disebut sebagai bangsa yang majemuk (plural). Pendidikan multikultural, sebagai salah satu alternatif pendekatan pembelajaran, menjadi salah satu ikhtiar lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama. Usia anak SD yang tergolong usia operasi konkrit yang perlu dibimbing dalam menterjemahkan konsep abstrak ke dalam konsep konkrit. Dengan membiasakan anak berinteraksi di tengah perbedaan dan keberagaman, ketika mendapatkan bimbingan yang tepat anak dapat memahami dan bijak menyikapi perbedaan tersebut. hal ini sejalan dengan semangat yang ditampilkan kurikulum 2013 dengan pembelajaran “bermakna” nya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian ini menggambarkan bagaimana pembelajaran multikultural yang dilaksanakan di SD Sintha dilaksanakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengungkap fakta di lokasi penelitian. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menggambarkan sikap menghargai perbedaan yang harus ditanamkan kepada siswa serta menghindari sikap ekstrimisme dalam beragama di kalangan peserta didik.