PERAN ISTRI SEBAGAI WANITA KARIER DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP ANGKA PERCERAIAN INDONESIA

Abstract

AbtractThe shift in the roles and functions of husband and wife occurs in almost all levels of society. In Indonesia, many wives act as heads of households who have the role of earning a living. A wife who works in the public domain earns money and is devoted to it for a long time to achieve her goals is called a career woman. There are consequences for career women, namely the existence of multiple roles at the same time between work and their families. There is not a single verse in the Qur'an or hadith that prohibits women from working. However, both wives and husbands must carry out their rights and obligations properly because the highest number of divorces is caused by disharmony in the household. The approach used in this research is qualitative with a literature study. The data analysis technique was carried out descriptively, namely describing the data obtained with words or sentences in making conclusions. Drawing conclusions is done by interpreting the phenomena that show the regularity of the things being studied.Keywords: Career, Wife, Household, Divorce AbstrakPergeseran peran dan fungsi suami istri terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat. Di Indonesia, banyak ditemukan istri yang bertindak sebagai kepala rumah tangga yang berperan mencari nafkah. Istri yang bekerja di ranah publik, menghasilkan uang dan ditekuni dalam waktu lama demi mencapai prestasi disebut wanita karier. Terdapat konsekuensi bagi wanita karier yaitu adanya peran ganda dalam waktu bersamaan antara pekerjaan dengan keluarganya. Tidak ada satupun ayat dalam Al-Qur’an maupun hadits yang melarang perempuan untuk bekerja, akan tetapi baik istri maupun suami harus menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik, karena angka tertinggi perceraian disebabkan oleh ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi literatur. Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif, yaitu menggambarkan data yang diperoleh dengan kata atau kalimat dalam membuat kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan memaknai fenomena yang menunjukkan keteraturan pada hal yang diteliti.Kata Kunci: Karier, Istri, Rumah Tangga, Perceraian.