MANAJEMEN “SEKOLAH KAOETAMAAN ISTRI” RADEN DEWI SARTIKA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN KAUM WANITA SUNDA

Abstract

Abstract This study aims to reveal information about his struggle in improving the quality of education of Sundanese women, more specifically in their skills. The vision carried by Raden Dewi Sartika is ”Mun jadi awéwé kudu miboga keterampilan, kudu sagala bisa, ambéh bisa hirup”,, the meaning is woman have everything possible in order to live. It means that a woman should be smart (cognitive), polite (affective) to her husband and anyone, and have the skills (psychomotor). The success played by Raden Dewi Sartika in managing his institution, certainly not without reason. He applied the management education in accordance with the conditions at that time. A good institution can not be separated from the implementation of good management as well. The study of management applied by Raden Dewi Sartika is the subject of management's perspective. This research uses qualitative approach with descriptive analytic method. The method used is observation and documentation. Data analysis phase is data reduction, as well as conclusion and verification (Conclusion and verification). The management of Raden Dewi Sartika in managing hereducation has followed the management concepts by J. David Hanger, this can be seen directly in the implementation of the environment, planning, management, supervision and evaluation. In this connection the authors are interested to conduct research on the management carried out by Raden Dewi Sartika in managing his education named Sekolah Kautamaan Istri. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap informasi tentang perjuangan Raden Dewi Sartika dalam meningkatkan mutu pendidikan wanita Sunda, lebih khusus dalam keterampilannya. Visi keterampilan yang ditekankan Raden Dewi Sartika adalah ”Mun jadi awéwé kudu miboga keterampilan, kudu sagala bisa, ambéh bisa hirup”, artinya kalau jadi perempuan harus segala bisa agar bisa hidup). Artinya seorang perempuan harus pintar (kognitif), sopan (afektif ) kepada suami dan kepada siapa saja, dan memiliki keterampilan (psikomotor). Keberhasil yang diperankan oleh Raden Dewi Sartika dalam mengelola lembaganya, tentu bukan tanpa alasan. Ia menerapkan manajemen pendidikan yang sesuai dengan kondisi pada waktu itu. Lembaga yang baik tidak terlepas dari penerapan manajemen yang baik pula. Kajian mengenai manajemen yang diterapkan oleh Raden Dewi Sartika menjadi pokok bahasan dari perspektif manajemen. Pendekatan menggunakan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Metode yang digunakan observasi dan dokumentasi. Tahap analisis datanya adalah reduksi data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (Conclusion and verification). Manajemen yang dilakukan Raden Dewi Sartika dalam mengelola pendidikannya telah mengikuti konsep-konsep manajemen J. David Hanger, hal ini bisa dilihat langsung dalam pelaksanaan dari lingkungan, perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan evaluasi. Dalam kaitan inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang manajemen yang dilakukan oleh Raden Dewi Sartika dalam mengelola pendidikannya yang bernama Sekolah Kautamaan Istri. Kata kunci: Raden Dewi Sartika, Manajemen J. David Hanger, Manajemen, Sekolah Kautamaan Istri