MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH NURULHUDA PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Abstract

Abstract This study aims to describe: (1) Implementation of Pesantren Based Student Management in Character Formation, (2) Success of Character Building Through Pesantren Based Student Management, And (3) Supporting Factors And Impediments of Pesantren Based Student Management in Character Building in MA Nurul Huda Pringsewu. The result of research shows that pesantren boarding school management in character formation in MA Nurul Huda Pringsewu use three strategy step, that is moral knowing, moral feeling, and moral action. And in its application using four management functions, namely; (2) Organizing: establishing an organizational structure with the Asatidz Council Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu (3) Implementation: launches four programs, namely: (a) formal system, (b) non-formal system, (c) organizational system, (d) vocational system. (4) Supervision: direct supervision and through evaluation of Headmaster along with Nurse and Board of Asatidz Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu. The successful management of pesantren-based learners in the formation of these characters can be seen from the achievement of existing indicators in the field, that is, there are ten values of characters that are formed: religious, honest, tolerance, discipline, self-reliant, friendly / communicative, democratic and respectful. While supporting factors and inhibiting the management of pesantren-based learner in the formation of character in MA Nurul Huda Pringsewu, supporting factors ayaitu: (a) motivation kyai, ustadz / teacher, and students who support, (b) adequate learning media, (c) climate and the tradition of pesantren that supports, (d) the figuration of kyai and ustadz / teacher as concrete examples, (e) vocational programs with adequate media, and (f) intimate communication between institutions and society. The inhibiting factors include: (a) inadequate learning media care standards, (b) pesantren traditions with simplicity, (c) lack of critical culture, (d) uneven activity effectiveness, and (e) negative external cultures. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penerapan Manajemen Peserta Didik Berbasis Pesantren Dalam Pembentukan Karakter, (2) Keberhasilan Pembentukan Karakter Melalui Manajemen Peserta Didik Berbasis Pesantren, Dan (3) Faktor Pendukung Dan Penghambat Manajemen Peserta Didik Berbasis Pesantren Dalam Pembentukan Karakter di MA Nurul Huda Pringsewu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, manajemen pesertadidik berbasis pesantren dalam pembentukan karakter di MA Nurul Huda Pringsewu menggunakan tiga langkah strategi, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action. Dan dalam aplikasinya menggunakan empat fungsi manajemen, yaitu; (1) Perencanaan: (a) menentukan nilai-nilai karakter yang diprioritaskan, (b) melakukan sosialisasi, (c) mempersiapkan program harian, dan (d) melaksanakan pembiasaan dalam perilaku keseharian.(2) Pengorganisasian: membentuk struktur organisasi dengan Dewan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu.(3) Pelaksanaan: mencanangkan empat program, yaitu: (a) sistem formal, (b) sistem non formal, (c) system organisasi, (d) system vokasional. (4) Pengawasan: pengawasan langsung dan melalui evaluasi Kepala Sekolah bersama Dengan Pengasuh Dan Dewan Asatidz Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu. Keberhasilan manajemen peserta didik berbasis pesantren dalam pembentukan karakter ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator yang ada di lapangan, yaitu ada sepuluh nilai karakter yang terbentuk: religius, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli lingkungan, kreatif, demokratis dan hormat/menghargai. Sedangkan factor pendukung dan penghambat manajemen peserta didik berbasis pesantren dalam pembentukan karakter di MA Nurul Huda Pringsewu, factor pendukungny ayaitu: (a) motivasi kyai, ustadz/guru, dan siswa yang menunjang, (b) media pembelajaran yang memadai, (c) iklim dan tradisi pesantren yang mendukung, (d) figurisasi kyai dan ustadz/guru sebagai teladan konkrit, (e) program vokasional dengan media yang memadai, dan (f) komunikasi yang akrab antara lembaga dengan masyarakat. Sedang factor penghambat meliputi:(a) standar perawatan media pembelajaran belum memadai, (b) tradisi pesantren dengan corak kesederhanaannya, (c) minimnya budaya kritis, (d) efektivitas kegiatan belum merata, dan (e) budaya negative dari luar. Kata kunci: Manajemen PesertaDidik, Pesantren, Pembentukan Karakter