KEBERPIHAKAN PADA BAYANI ATAU IRFANI (Sebuah Pendekatan Baru dalam Memaknai Teks Al-Qur’an)
Abstract
Hermeneutika sebagai bagian dari filsafat bahasa telah menjadi instrument dalam menafsirkan sebuah teks termasuk didalamnya teks-teks wahyu dalam al-Qur’an, dengan kata lain yang menjadi kajian dalam hermeneutika bukan hanya terbatas pada kenyataan untuk mencari makna pada suatu teks yang ada, tetapi juga menggali makna dengan tiga perangkat yaitu dunia teks, dunia si pembaca, dan dunia si pengarang. Hermeneutika bekerja dengan dua pendekatan wilayah yaitu bayani dan irfani, sehingga ada hermeneutika yang bekerja pada wilayah bayani yang disebut tafsir dan hermeneutika yang bekerja pada wilayah irfani yang disebut ta’wil yang terimplementasi pada tasawuf.Kemampuan para sufi dalam melakukan penta’wilan al-Qur’an didasarkan pada asumsi bahwa al-Qur’an tidak memiliki makna tunggal, maka masih terbuka untuk mencapai makna yang terdalam, sehingga para sufi berusaha menggalinya dengan menganggap teks al-Qur’an sebagai isyarat atau symbol. Penggalian makna ini hanya ada satu jalan yaitu metode irfani dalam rangka mencari makna yang diinginkan si pengarang, yang diyakini kemungkinan itulah makna yang hakiki.