Likuiditas Bank Umum Syariah di Indonesia: Analisis Tingkat Kecukupan Modal, Tingkat Pembiayaan Bermasalah dan Inflasi

Abstract

Likuiditas Bank Umum Syariah selama enam tahun terakhir mengalami fluktuasi dan meningkat. Semakin tinggi tingkat likuiditas maka samakin tinggi keuntungan yang diperoleh bank, namun ketika tingkat likuiditas tinggi maka bank akan kesulitan dalam memperoleh cadangan kas karena bank banyak melakukan pembiayaan. Maka dari itu, likuiditas bank harus berada di tengahtengah artinya tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran serta pengaruh tingkat kecukupan modal, tingkat pembiayaan bermasalah dan inflasi terhadap tingkat likuiditas Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sampel penelitian berjumlah 12 Bank Umum Syariah yang diperoleh berdasarkan purposive sampling dengan periode penelitian selama enam tahun penelitian sehingga data observasi berjumlah 72. Data yang digunakan adala data sekunder. Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews 9. Variable dependen dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas dan variable independent dalam penelitian ini adalah tingkat kecukupan modal, tingkat pembiayaan bermasalah dan inflasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap tingkat likuiditas, tingkat pembiayaan bermasalah tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas dan inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat likuiditas.Kata Kunci: Tingkat Kecukupan Modal, Tingkat Pembiayaan Bermasalah, Inflasi dan Tingkat Likuiditas