Perspektif Masyarakat Digital Terhadap Dakwah Online Di Instagram Di Tengah Pandemi Covid-19

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: mengklasifikasi para da’i dari jumlah follower tertinggi hingga follower terendahdan melihat perspektif masyarakat digital tehadap dakwah di media sosial Instagram para da’i ditengah pandemi covid-19. Penulis menggunakan teori Uses and Gratifications Wilbur Schramm 1970, yaitu khalayak dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan mereka. Terdapat tiga karakteristik dari teori ini yaitu:  Interactivity, bermakna terjadi komunikasi dua arah baik da’i maupun mad’u. Demassification, bermakna kontrol sistem komunikasi bergeser dari da’i ke mad’u yaitukebebasan mad’u menerima pesan dakwah yang disampaikan da’i sesuai dengan kebutuhan mereka. Asynchroneity,bermakna kemampuan untuk menentukan waktu pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang ditentukan dan aspek interpersonal seperti mengirim, menerima dan menyimpan pesan dakwah online sesuai kebutuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, penulis berupaya menelaah data mengenai subjek yang diteliti yaitu akun Instagram para da’i dengan observasi, wawancara follower, dokumentasi dan kepustakaan untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Hasil dari penelitian ini, yaitu dakwah online menggunakan Instagram ditengah pandemi covid-19 cukup efektif. Hal ini berdasarkan tingginya jumlah follower di laman media sosial Instagram para da’i serta respon positif yang diberikan follower pada kajian online ini.