BANK ASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUBUNGAN KEMAHRAMAN PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI

Abstract

AbstractMother's milk or better known as ASI is the best food and drink for babies, but not all mothers can provide breast milk for their babies, along with the development of the era, an ASI Bank institution emerged. However, with the existence of the Bank of Breast Milk, there are problems regarding the status of mahram between the mother and her breastfed baby. So that in this case the contemporary scholars to ijtihad and study it, one of them is Yusuf Qardhawi. This study aims to systematically discuss the background of the establishment of Bank of Breast Milk and its operational mechanism as well as to discuss Yusuf Qardhawi's views on Bank of Breast Milk. In addition, to systematically discuss the relationship between kemahraman because of breastfeeding from the Bank of Breast Milk according to Yusuf Qardhawi. The research method used is using a qualitative approach that is descriptive-analytical.he results of this study concluded that the Bank of Breast Milk had experienced a drastic decline in the early 1980s, but in 1990 the Bank of Breast Milk made progress again because there was already a screening method so that the safety of ASI was more maintained. Yusuf Qardhawi allowed the Bank of Breast Milk because the purpose of the Bank of Breast Milk was good and noble to help mothers and also weak babies. Consuming breast milk from an ASI Bank does not make it a kinship relationship because according to Yusuf Qardhawi the requirement to make it a kinship relationship is because breastfeeding must feed directly on the nipple of the mother who is breastfeeding it.Keywords: Bank of Breast Milk; Radha'ah Yusuf Qardhawi's Perspective; Breast Milk. AbstrakAir susu ibu atau yang lebih dikenal dengan ASI merupakan makanan dan minuman yang terbaik bagi bayi, namun tidak semua para ibu bisa memberikan asupan ASI bagi bayinya, seiring berkembangnya zaman munculah sebuah lembaga Bank ASI. Namun dengan adanya Bank ASI tersebut terdapat permasalahan mengenai status kemahraman antara ibu dan juga bayi sesusuannya tersebut. Sehingga dalam hal ini para ulama-ulama kontemporer untuk berijtihad dan mengkajinya, salah satunya Yusuf Qardhawi. Penelitian ini bertujuan untuk membahas secara sistematis latar belakang berdirinya Bank ASI dan mekanisme operasionalnya serta membahas pandangan Yusuf Qardhawi tentang Bank ASI. Selain itu, untuk membahas secara sistematis hubungan kemahraman karena sepersusuan dari Bank ASI menurut Yusuf Qardhawi. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Bank ASI sempat mengalami penurunan drastis pada awal tahun 1980, namun pada tahun 1990 Bank ASI kembali mengalami kemajuan karena sudah terdapat cara penampisan (screening) sehingga keamanan ASI lebih terjaga. Yusuf Qardhawi membolehkan Bank ASI dikarenakan tujuan dari Bank ASI baik dan mulia yang membantu para ibu-ibu dan juga bagi para bayi yang lemah. Mengkonsumsi ASI dari Bank ASI tidak menjadikannya hubungan nasab sebab menurut Yusuf Qardhawi syarat menjadikannya hubungan nasab karena sesusuan itu harus menyusu langsung pada puting si ibu yang menyusuinya.Kata Kunci: Bank ASI; Radha’ah Perspektif Yusuf Qardhawi; ASI.