KONSEP MASLAHAH MENURUT NAJM AL-DIN AL-TUFI

Abstract

Gagasan maslahah al Thufi akan semakin signifikan apabila dikaitkan tuntutan global mengenai Hak Asasi Manusia dan etika global. Gagasan al Thufi merupakan jembatan bagi dialektika turats dan tajdid dalam menyikapi tantangan global yang muncul akibat modernisasi dan globalisasi. Para intelektual Islam telah lama berusaha mencari formula yang dapat mengakomodasi perkembangan kontemporer dengan tetap memiliki jangkar kepada khazanah I slam (turats), khususnya Alquran dan hadits. Formula formula yang dihasilkan oleh para intelektual tersebut adakalanya terlalu berat sebelah kepada turats, yang memunculkan fundamentalisme Islam. ada kalanya formula tersebut terlalu berat kepada perubahan sehingga sampai mengorbankan kesakralan Alquran. Gagasan maslahah al Thufi dapat dipandang sebagai jalan tengah. Pertama, konsentrasi gagasan maslahah al Thufi terhadap wilayah muamalah memberikan sebuah demarkasi yang jelas dimana perubahan massif dapat d ilakukan. Kedua, kedudukan sumber hukum Islam terdefinisi secara jelas sehingga perubahan yang didasari kepentingan umum tidak mengorbankan Alquran dan hadits. Dua hal tersebut memungkinkan gagasan maslahah dapat dikembangkan dan memperoleh pengakuan secar a luas, terlebih al Thufi berasal dari tradisi madzhab yang diakui oleh ortodoksi Islam sunni.