POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN KALIJOGO JABUNG MALANG

Abstract

Komunikasi verbal yang biasa digunakan santri yaitu bahasa yang diadopsi dari bahasa gaul dan bahasa daerah yang dimaknai dan digunakan dalam lingkungan pesantren yang disepakati sebagai bahasa bersama. Sedangkan komunikasi non verbal yang digunakan selama kegiatan komunikasi berlangsung di lingkungan Pondok Pesantren Sunan Kalijogo adalah Ekspresi wajah, Bahasa tubuh, Penampilan, dan Pakaian. Bahasa non verbal digunakan sebagai pendukung pemaknaan suatu pesan, para santri menggunakan bahasa non verbal untuk menguatkan dan melengkapi bahasa verbal sehingga komunikasi dapat berjalan dengan efektif. Faktor pendukung yang terdapat pada proses komunikasi antarbudaya ini adalah adanya ketertarikan saat berkomunikasi, kemampuan berkomunikasi, sikap saling percaya, sikap ramah dan sopan santun, kemampuan beradaptasi, kejelasan informasi, bahasa dan lambang. Sedangkan faktor penghambat komunikasi anntarbudaya ini adalah watak indovidu, persepsi pelaku komunikasi, pengaruh budaya lain, perbedaan bahasa.