Pengaruh Model CORE Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika dan Keterampilan Kinerja Proses Peserta Didik

Abstract

The problem that aries in mathematiecs learning is the lack of students’ mathematical connection skills in elementary school. The reason for this is that the teacher only teaches students with an expository approach and rarely gives mathematical pproblems related to student life. Thus one of the efforts to improve the ability of mathematical connections is to emphasize the learning of mathematical into student’s daily lives. One model that support this is connecting, organizing, reflecting, extending (CORE) because this model has the characteristics of associating students concepts with new concepts so that they can overcome the problems of students who have not linked mathematical concepts with other mathematical concepts or with daily life day.Masalah yang sering kali muncul  dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya kemampuan peserta didik dalam koneksi matematis peserta didik di tingkat sekolah dasar. Penyebabnya yaitu guru sering kali hanya mengajarkan peserta didik dengan pendekatan ekspositori dan jarang memberikan soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan[eserta didik. Oleh  karena itu  salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis adalah dengan menekankan pembelajaran matematika ke dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model yang mendukung hal ini adalah Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) karena model ini mempunyai karakteristik yang mengaitkan konsep yang sudah dimiliki peserta didik dengan konsep yang baru, sehingga dapat megatasi permasalahan peserta didik yang belum mengaitkan konsep matematika dengan konsep matematika lain maupun dengan kehidupan sehari-hari.