Peningkatan Kapasitas SDM Melalui Pelatihan Pencatatan Laporan Keuangan Sederhana Pada Usaha Kecil dan Menengah di Desa Bareng Babadan

Abstract

In managing a business requires bookkeeping which aims to provide information about the company's financial position. In addition, it is also used as a material for assessing performance and as a basis for making business decisions. Small and Medium Enterprises (SMEs) are one of the businesses that generally have not implemented financial statement recording, as is the case with oyster mushroom cultivation SMEs in Bareng Village, Babadan. Sometimes business owners still confuse household finances with business finances, so it is not clear how much net profit they receive. Lack of knowledge and awareness of the importance of financial bookkeeping is an obstacle that entrepreneurs in Bareng Village have. Departing from the problems above, this training in recording financial reports for business actors in the village of Bareng is feasible. The purpose of this training is to provide insight and skills in recording simple financial statements for SMEs. This service uses the ABCD (Asset Based Community Development) method which prioritizes economic assets with the potential of SMEs for oyster mushroom cultivation and other businesses. The results of the training show that the ability of the participants in recording financial statements has increased. This training received a positive response by the participants and is expected to be implemented in a sustainable manner so that it can have a significant effect on the business being run. Abstrak Dalam pengelolaan sebuah usaha memerlukan pembukuan yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan. Selain itu juga sebagai bahan untuk menilai kinerja serta sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Usaha Kecil dan Menengah atau UKM menjadi salah satu usaha yang umumnya belum menerapkan pencatatan laporan keuangan, seperti halnya yang terjadi pada UKM budidaya jamur tiram di Desa Bareng, Babadan. Terkadang pemilik usaha masih mencampuradukkan antara keuangan rumah tangga dengan keuangan usaha, sehingga tidak diketahui secara jelas berapa laba bersih yang diterima. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pembukuan keuangan menjadi kendala yang di miliki oleh wirausahawan di Desa Bareng. Berangkat dari permasalah di atas, pelatihan pencatatan laporan keuangan bagi para pelaku usaha di desa Bareng ini layak dilaksanakan. Tujuan dari pelatihan ini untuk memberikan wawasan serta keterampilan dalam pencatatan laporan keuangan sederhana bagi pelaku UKM. Pengabdian ini menerapkan metode ABCD (Asset Based Community Development) yang memprioritaskan aset ekonomi dengan potensi UKM budidaya jamur tiram dan usaha lainnya. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan para peserta dalam pencatatan laporan keuangan meningkat. Pelatihan ini mendapat respon positif oleh para peserta dan diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan sehingga dapat berpengaruh secara signifikan bagi usaha yang dijalankan.